Suhu udara meningkat di Indonesia, inilah tanggapan yang diberikan BMKG.
- Posted on May 6, 2024
- News
- By Portal Detik
- 50 Views
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan tanggapan mengenai suhu panas yang meningkat di Indonesia. Fenomena ini bukanlah akibat gelombang panas atau heat waves,melainkan suhu panas seperti pada umumnya," ungkap Dwikorita Karnawati dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/5/2024). Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto juga menanggapi persoalan suhu yang meningkat. Guswanto menyampaikan bahwa suhu panas di Indonesia diprediksi terjadi hingga September 2024, Jumat (3/5/2024)
saat ini suhu di Indonesia mengalami kenaikan yang menyebabkan kondisi terasa sangat panas.
Rata-rata suhu di Indonesia pada tahun 2024 bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu.
banyak kota kota di Indonesia mengalami kenaikan suhu yang membuat semakin panas, seperti di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Rata-rata suhu di Jakarta pada tahun 2024 adalah 27,9 derajat Celsius. Suhu ini mencakup periode dari Desember hingga Februari, termasuk suhu malam hari.
Pada tanggal 2 Mei 2024, pukul 01:30 pagi, suhu di Jakarta adalah 81 °F (sekitar 27 °C) dengan kelembapan 89% dan angin sekitar 5,8 mph dari arah barat daya2.
Beberapa kota lainnya seperti Ujung Padang, Medan, Padang, dan Balikpapan memiliki suhu rata-rata minimum sekitar 22,8 derajat Celsius dan suhu maksimum sekitar 30,2 derajat Celsius.
Dalam pernyataan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa kondisi panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini tidak disebabkan oleh gelombang panas atau heat waves.
Berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu yang dilakukan BMKG, kata dia, fenomena cuaca panas tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.
di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya," ungkap Dwikorita dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Menurut penjelasan Dwikorita, kondisi maritim di sekitar Indonesia, dengan laut yang hangat dan topografi pegunungan, berkontribusi pada peningkatan gerakan udara. Akibatnya, terjadi penyanggaan atau buffer terhadap kenaikan suhu secara ekstrem, dengan banyak hujan yang mendinginkan permukaan secara berkala. Inilah yang mengakibatkan tidak terjadinya gelombang panas di wilayah Kepulauan Indonesia.
Suhu panas yang kita alami saat ini disebabkan oleh pemanasan permukaan, yang merupakan dampak dari berkurangnya pembentukan awan dan curah hujan yang menurun
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto juga buka suara soal keluhan warganet yang mengaku cuaca ketika siang hari terasa panas akhir-akhir ini.
penilaian mengenai cuaca panas atau tidaknya harus didasarkan pada data pengamatan harian. Dengan kata lain, ketika kita menyebut suhu cuaca, hal tersebut sebaiknya merujuk pada data observasi harian yang telah tercatat. ujar Guswanto, Kamis (18/4/2024).
Berdasarkan catatan BMKG, beberapa wilayah mencatatkan suhu di atas 35 derajat Celsius pada 17-18 April 2024 pukul 07.00 WIB
Guswanto menyampaikan bahwa suhu panas di Indonesia diprediksi terjadi hingga September 2024, Jumat (3/5/2024)
Write a Response